Tips resign dan cara tepat untuk resign kerja yang profesional
Tips resign dan cara tepat untuk resign kerja yang profesional |
Kenapa sih mau resign dari pekerjaan? Apa gara-gara bete sama temen kantor? Boss kamu bawel? Merasa nggak berkembang? Putus sama pacar? Dan segala alasan keresahan hidup yang nyenggol pemikiran kamu buat resign.
di dalam Career Insight ini gue akan membahas topik-topik yang sering ditanyakan dan berkaitan dengan perkembangan karier. Topik Career Insight kali ini adalah waktu dan cara yang tepat untuk resign kerja. Ketika kamu mulai ada pikiran buat resign, ada beberapa hal yang ditanyakan kembali ke diri kamu sendiri.
Why I have to resign? Kenapa sih mau resign? Apa gara-gara bete sama temen kantor? Boss kamu bawel? Merasa nggak berkembang? Putus sama pacar? Dan segala alasan keresahan hidup yang nyenggol pemikiran kamu buat resign.
Jangan buat keputusan yang buru-buru. Harus ingat kalau mau resign itu jangan bawa perasaan. Kadang kita membuat keputusan gara-gara emosi sesaat. Terus nyesel. Well, itu nggak baik banget. Please, don't do that. You can haste on everything but not on judgment!
Setelah kamu punya alasan yang logic tanpa kecampur emosi kamu yang bikin keputusan terburu-buru, oke it's time for change. Cari tahu kamu itu terikat kontrak dengan perusahaan sekarang kayak apa. Segala jenis tunjangan yang memenuhi syarat kamu untuk resign, mungkin ada BPJS Ketenagakerjaan, mungkin ada komisi kamu, ada bonus kamu, kamu dapat nggak tuh setelah resign?
Baca Juga : Cara Profesional menjawab kelemahan dan kelebihan diri saat interview kerja
Kalau belum ada dan belum yakin, belum punya pekerjaan baru, jangan resign! Cuma kalau keputusan udah bulat, pastiin tabungan kamu aman untuk 3 bulan ke depan. Tiba-tiba resign kerja and happen, kamu pasti pusing banget terus jadi pengangguran atau gimana. Well, that's sad.
Jangan lakukan itu, and sure kamu punya keputusan bulat, alasan tepat, dan semua pasti bisa berjalan dengan baik. Gimana sih caranya resign setelah kamu udah bikin keputusan? Kebanyakan orang mutusin resign itu takut ngomongnya sama bossnya. Padahal ini paling penting dilakukan. Ketika kamu udah punya keputusan untuk resign, pastiin kamu kasih tahu si boss dan dia adalah orang pertama kalau kamu punya niat untuk resign. Jangan sampai orang lain tahu dulu, obrolin ke si boss.
Lakukan secara pribadi, kaya ngobrol langsung ke ruangannya. Kecuali kalau misalnya bener-bener impossible buat ketemu, mungkin bisa lewat email. Jujur tentang alasan kamu mengundurkan diri. Jangan sampai bohong atau menutupi. Dengan cara ini, boss kamu pasti akan lebih menghargai kejujuran lebih dari yang kamu pikirkan.
Kalau kamu ingin mengundurkan diri dalam kondisi yang baik, jangan biarkan atasan kamu susah payah untuk mencari orang untuk mengisi posisi tersebut, Kasih pemberitahuan setidaknya 2 minggu sebelumnya. Atau waktu pemberitahuan minimal yang biasanya ditentukan dalam surat kontrak. Jadi atasan kamu bisa menyiapkan karyawan lain untuk coba gantiin kamu. Meskipun kontrak kerja kamu nggak menetapkan harus memberitahu pengunduran diri berapa lama baiknya, kamu harus kasih pemberitahuan sekitar 2-3 minggu sebelumnya. Itu sebagai bentuk sopan santun buat boss kamu.
Jadi, kalau misalnya kurang dari 2 minggu mungkin atasan kamu bingung nih, terus waktunya mepet banget untuk cari pengganti. Jadi kurang dari dua minggu, atau kurang lebih dari 3 minggu itu adalah waktu yang tepat untuk sekalian positioning level professionalitas lo sebagai karyawan yang akan resign.
Oke, setelah kamu udah ngrobrol ke atasan, jangan lupa handover pekerjaan. Ini adalah hal yang baik dan bijaksana untuk dilakukan. Atasan dan rekan kerja kamu pasti menghargai banget usaha ini. Selesaikan pekerjaan yang kamu tangani. Siapin panduannya buat orang yang bakalan mengisi posisi kamu. Pertimbangkan juga untuk bikin berkas yang menjelaskan soal proyek-proyek jangka panjang.
terus hal-hal penting lainnya, terus apalagi yang harus dikerjakan oleh pengganti kamu nanti. Pastiin semua berkas disimpen berurutan, dikasih label, gampang dicari, soalnya kamu nggak mau kan ditelfon sama rekan kerja yang bingung gara-gara kerjaan kamu yang kemarin kayak apa, terus telfon lagi padahal udah resign, wah itu nggak enak , sih. Langkah ini penting banget kalau misalnya kamu kerja dalam satu tim. Setelah kamu kasih tahu pemberitahuan 2 minggu sebelumya, diskusi sama tim kamu siapa saja yang akan melakukan tugas-tugas tertentu sampai ada penggantinya buat kamu.
Nah, buat farewell, apapun alasan kamu untuk resign, dan seberapa banyak kemungkin suka atau nggak suka sama si boss yang harusnya kamu lakukan adalah mengucapkan terima kasih untuk semua pengalaman dan peluang yang telah diberikan selama kamu kerja. Karena apapun bisa terjadi di waktu yang akan datang.
Kamu nggak pernah tahu, kapan mungkin harus interaksi lagi sama mereka di masa depan. Apalagi kalau kamu masih kerja di industri yang sama. Jadi, cara farewellnya gimana ya harus baik-baik. Ini berdampak banget sama profesionalitas dan hubungan kamu dengan perusahaan. Inget ya, harus jaga nama baik kamu dan perusahaan yang kamu tinggalin.
Jangan lupa untuk tetap sopan ketika kasih tahu alasan kamu. Thank you for watching, if you find this content to be useful